Kumpulan Berita Terupdate Uncategorized Alprazolam Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Alprazolam Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Alprazolam Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Alprazolam obat apa? Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala gangguan kecemasan dan gangguan panik. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat benzodiazepin yang bekerja pada otak dan sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek menenangkan.
 
Alprazolam termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga tidak boleh digunakan sembarangan. Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter.
 
Harga
Rp150.000 – Rp200.000 per strip (10 tablet)
Indikasi dan Manfaat
Mengobati gejala gangguan kecemasan dan gangguan panik.
Komposisi
Alprazolam 0,5 mg
Dosis dan Aturan Pakai
Dewasa (gangguan kecemasan): diminum 0,25-0,5 mg sebanyak 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Efek Samping
Mengantuk, sakit kepala, penglihatan kabur, dan gangguan saluran pencernaan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung.
Peringatan
Tidak boleh digunakan untuk pasien yang alergi terhadap kandungan obat, menderita gangguan fungsi hati dan ginjal, insufisiensi pernapasan berat, serta ibu hamil dan menyusui.
Golongan Obat
Obat Keras

Pengertian Alprazolam

Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala gangguan kecemasan dan gangguan panik. Obat ini juga digunakan untuk agorafobia (ketakutan yang berlebihan terhadap ruang ramai atau tempat umum tertutup) pada beberapa pasien.
 
Alprazolam termasuk ke dalam golongan obat yang disebut benzodiazepin. Alprazolam menjadi salah satu benzodiazepin yang paling umum diresepkan saat ini untuk mengatasi gangguan kecemasan.
 

Kandungan dan Kegunaan Alprazolam

Alprazolam merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktifnya. Obat ini tersedia dengan komposisi 0,25 mg, 0,5 mg, dan 1 mg.
 
Alprazolam digunakan sebagai pengobatan utama untuk mengatasi gangguan kecemasan. Mengutip jurnal Current Diagnosis and Treatment of Anxiety Disorders oleh Alexander Bystritsky (Visit artikelfarmasi), Gangguan kecemasan adalah sekelompok gangguan jiwa yang ditandai oleh perasaan cemas dan ketakutan.
 
Gejala psikologis yang tampak dari gangguan kecemasan antara lain ketegangan batin, agitasi, takut kehilangan kendali, dan ketakutan bahwa suatu hal buruk akan terjadi, seperti serangan jantung atau kematian.
 
Sementara gejala fisik yang dirasakan pengidap gangguan kecemasan meliputi jantung berdebar kencang (palpitasi), bernapas dengan cepat, sesak napas atau kesulitan bernapas, mulut kering, keinginan untuk buang air kecil, tangan bergetar, dan berkeringat.
 
Alprazolam bekerja pada otak dan sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek menenangkan. Menurut jurnal A Review of Alprazolam Use, Misuse, and Withdrawal oleh Nassima Ait-Daoud, Alprazolam bekerja dengan cara meningkatkan efek dari zat kimia alami yang disebut asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak.
 
GABA adalah asam amino yang diproduksi di dalam otak dari asam amino lain yang disebut glutamat dan vitamin B6. GABA merupakan penghambat neurotransmiter utama yang bekerja dengan cara menghambat sinyal otak tertentu.
 
Penggunaan utama Alprazolam adalah untuk mengimbangi zat kimia, hormon, dan neurotransmitter di dalam otak. Dengan begitu, obat ini dapat membantu menjaga keseimbangan bahan kimia di otak sehingga mampu memberikan efek menenangkan secara keseluruhan.
 
Alprazolam digunakan secara khusus untuk menenangkan pikiran yang terlalu euforik dan mengurangi tekanan mental. Selain itu, obat ini mampu meredakan serangan panik yang umumnya disebabkan oleh depresi.

Anjuran Dosis Alprazolam

Sebagai golongan obat keras, penggunaan obat Alprazolam harus di bawah pengawasan dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
  • Konsumsi Alprazolam harus sesuai dengan resep dokter. Penggunaannya tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
  • Jangan menghentikan konsumsi Alprazolam secara tiba-tiba atau menurunkan dosis tanpa adanya instruksi dari dokter.
  • Alprazolam tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap kandungan obat.
  • Alprazolam dapat menyebabkan ketergantungan sehingga tidak boleh digunakan untuk pengobatan jangka panjang.
  • Risiko ketergantungan obat bisa meningkat apabila dosis ditingkatkan melebihi anjuran atau digunakan dalam jangka waktu lama.
  • Penyalahgunaan obat Alprazolam dapat memperburuk kondisi gangguan kecemasan.
Dokter akan meresepkan obat Alprazolam sesuai dengan kondisi pasien. Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Alprazolam secara umum adalah sebagai berikut.

Dosis Alprazolam untuk Gangguan Kecemasan

  • Dewasa: diminum 0,25-0,5 mg sebanyak 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Dosis Alprazolam untuk Gangguan Panik

  • Dewasa: dosis awal diminum 0,5 mg sebanyak 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Dosis dapat ditingkatkan maksimal 1 mg per hari selama 3-4 hari. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Jika ingin mengonsumsi obat Alprazolam, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis yang diresepkan dokter dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti kejang, gangguan keseimbangan, somnolence (kesadaran menurun), hingga kematian.

Kontraindikasi Alprazolam

Jangan mengonsumsi Alprazolam apabila memiliki alergi terhadap kandungan obat. Selain itu, jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
  • Pasien yang menderita gangguan ginjal dan fungsi hati yang berat.
  • Pasien yang memiliki insufisiensi pernapasan berat (paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik).
  • Ibu hamil dan menyusui.
 

Efek Samping Alprazolam

Sama seperti obat-obatan lainnya, Alprazolam juga memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Mengutip jurnal The Role of Alprazolam for the Treatment of Panic Disorder in Australia oleh Steven Moylan, beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini antara lain:
  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Mulut atau tenggorokan kering
  • Lemas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Halusinasi
  • Tekanan darah rendah
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, mulas, diare, atau perut kembung
Pemakaian obat ini dapat memiliki efek samping yang berbeda-beda bagi setiap orang. Dalam beberapa kasus, obat ini dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius, seperti ataksia (gangguan koordinasi atau gerakan tubuh), tremor, ruam kulit, dan kelainan darah.
 
Jika mengalami efek samping yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.

Related Post